Jumat, 16 September 2022
Kamis, 15 September 2022
Belajar Membuat Ancak
Pratama
Widya Pasraman Giri Wangi di Desa Sukaluwih-Selat-Karangasem-Bali
membentuk karakter peserta didik melalui
kegiatan keagamaan dan kebudayaan, seperti misalnya Membuat Ancak.
Proses implementasi pendidikan karakter melalui pasraman lebih banyak menyentuh domain afektif dan psikomotor dari pada domain kognitif. Bentuk pembelajarannya berlangsung secara klasikal, kelompok dan individu.
Puja Trisandya Sebelum Pembelajaran
Om Swastiastu,
Berdoa dan sembahyang adalah kewajiban setiap insan beragama. Aktivitas PWP Giri Wangi Sukaluwih, selalu diarahkan dan dibiasakan untuk berdoa setiap hari yaitu pagi, siang dan sore hari setidaknya dengan melaksanakan Puja Trisandya.
Untuk pagi hari PWP Giri Wangi (Acarya dan Brahmacari) melaksanakan Puja Trisandya sebelum memulai aktivitas pembelajaran dan selalu berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan. Dengan doa dan sembahyang, kita memohon kepada Ida Hyang Widhi Wasa agar diberikan anugrah kerahayuan dan dilancarkan sesuai tujuan.
Om Shanti, Shanti, Shanti Om.
Minggu, 11 September 2022
Belajar Menari Topeng
Menari merupakan sebuah aktifitas yang memadukan pikiran, rasa/hati dan raga (kognitif, afektif dan psikomotorik). Tidak semua orang memiliki kemampuan untuk memerankan sebuah tarian atau seni, tetapi diperlukan bakat khusus dan hobby dibidang seni tari.
Salah satu brahmacari PWP Giri Wangi Sukaluwih (Made Galih Wikananda), memiliki bakat dan minat untuk belajar menari Topeng, sehingga Acarya (I Komang Pica, S.Sos) yang juga Wakil Kepala PWP Giri Wangi memberikan pembelajaran dasar-dasar menari Topeng.
Dengan ketekunan dan semangat para Acarya, Brahmacari, Pengurus PWP Giri Wangi yang didukung oleh Pengurus Yayasan Pembangunan Desa Adat Sukaluwih, Prajuru Desa Adat Sukaluwih, Tegeh, Sebun, Sebudi, dan sekitarnya serta Perbekel Desa Amerta Bhuana, diharapkan Agama Hindu, Adat, Seni, Budaya dan Tradisi Bali dapat berkembang dan ajeg.
Pembelajaran Membuat Canang
Kerangka dasar Agama Hindu yaitu Tatwa, Etika/Susila dan Upakara selalu dijadikan dasar dalam proses pendidikan/pembelajaran pada PWP Giri Wangi Sukaluwih. Konsep Tatwa dan Etika/Susila dalam setiap pembelajaran selalu dikaitkan dengan Trikaya Parisuda, Panca Sradha, Tri Hita Karana dan konsep lainnya.
Sedangkan konsep Upakara yang dikaitkan dengah pelaksanaan ritual atau yadnya, brahmacari PWP Giri Wangi Sukaluwih, sejak dini dikenalkan dan diberikan pembelajaran membuat sarana upakara yang paling sederhana yaitu membuat canang yang disesuaikan dengan tradisi dan dresta Desa Adat setempat.
Sabtu, 10 September 2022
Pembelajaran Dasar-Dasar Menari Bali
Pendidikan yang komprehensif adalah pendidikan yang memadukan olah pikir, olah rasa/olah hati dan olahraga atau pembelajaran aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Pembelajaran pada tingkat PAUD/TK/Pratama Widya Pasraman, lebih menekankan pada penanaman karakter mulia dan nilai-nilai luhur dari Agama Hindu, Adat, Seni, Budaya dan Tradisi Bali.
Untuk mengasah ketiga kemampuan siswa (brahmacari) PWP Giri Wangi, seluruh brahmacari PWP Giri Wangi Sukaluwih dikenalkan dan diajak belajar dasar-dasar menari Bali, yang nantinya akan dapat digunakan untuk ngayah saat piodalan atau Upacara Agama Hindu di Pura (tempat suci Agama Hindu) baik di Pura Dadia, Pemaksan, Kahyangan Tiga Desa Adat dan Pura Kahyangan Jagat.
Konsep NGAYAH hendaknya diperkenalkan sejak usia dini sebagai bentuk yadnya yang dipersembahkan kepada Ida Hyang Widhi Wasa, sehingga belajar menari Bali akan sejalan dengan konsep tatwa, etika/sulila dan upakara serta nilai-nilai luhur Agama Hindu.